MUTUAL
EXCLUSION
Mutual
exclusion adalah jaminan hanya satu proses yang mengakses sumber daya pada satu
interval waktu tertentu. Sumber daya
yang tidak dapat dipakai bersama pada saat bersamaan. Sering terjadi pada peralatan pencetakan (printer).
Daemon printer adalah proses yang melakukan penjadwalan dan pengendalian
pencetakan berkas-berkas di printer. Ruang disk ini disebut direktori spooler.
Direktori spooler membagi disk menjadi sejumlah slot. Slot-slot diisi
berkas yang akan dicetak. Terdapat variabel in yang menunjuk slot bebas
pada ruang disk yang akan dipakai untuk menyimpan berkas yang ingin dijadwalkan
untuk dicetak. Bagian program yang sedang mengakses memory atau sumber
daya yang dipakai bersama disebut critical section. Jika proses pada critical
section memblokir proses-proses lain dalam antrian, maka akan terjadi startvation
dan deadlock.
Kesuksesan proses-proses konkurensi memerlukan pendefinisian critical section dan memaksakan mutual exclusion di antara proses-proses konkuren yang sedang berjalan. Pemaksaan mutual exclusion merupakan landasan pemrosesan konkuren. Fasilitas atau kemampuan menyediakan dukungan mutual exclusion harus memenuhi kriteria sbb:
Kesuksesan proses-proses konkurensi memerlukan pendefinisian critical section dan memaksakan mutual exclusion di antara proses-proses konkuren yang sedang berjalan. Pemaksaan mutual exclusion merupakan landasan pemrosesan konkuren. Fasilitas atau kemampuan menyediakan dukungan mutual exclusion harus memenuhi kriteria sbb:
a. Mutual exclusion harus dijamin, bahwa tidak ada proses lain, kecuali dirinya sendiri. Di sini terjadi proses tunggal.
b. Proses yang berada di noncritical section, dilarang mem-blocked proses-proses lain yang ingin masuk critical section. Hal ini bisa terjadi startvation.
c. Harus dijamin bhwa proses yang ingin masuk critical section tidak menunggu selama waktu yang tak terhingga. Ini bisa mengakibatkan masalah deadlock dan antrian proses bertambah panjang.
d. Ketika tidak ada proses pada critical section, maka proses yang ingin masuk critical section harus ijinkan masuk tanpa waktu tunda.
e. idak ada asumsi mengenai kecepatan relatif proses atau jumlah yang ada.
f. Proses hanya tinggal pada critical section selama satu waktu yang berhingga
Beberapa metode yang diusulkan untuk menjamin Mutual Exclusion, antara lain:
Metode Variable Lock
Locking adalah
salah satu mekanisasi pengontrol konkuren. Konsep dasar : pada saat suatu transaksi memerlukan
jaminan kalau record yang diinginkan tidak akan berubah secara mendadak, maka diperlukan kunci untuk record
tersebut. Fungsi kunci (lock)
adalah menjaga record tersebut agar tidak dimodifikasi transaksi lain.
Cara kerja dari kunci :
1. Pertama kita asumsikan terdapat 2 macam kunci :
- Kunci X : kunci yang eksklusif.
- Kunci S : kunci yang digunakan bersama-sama.
- Kunci X : kunci yang eksklusif.
- Kunci S : kunci yang digunakan bersama-sama.
2. Jika transaksi A menggunakan kunci X pada record
R, maka permintaan dari transaksi B untuk suatu kunci pada R ditunda, dan B
harus menungggu sampai A melepaskan kunci tersebut.
3. Jika transaksi A menggunakan kunci S pada record R, maka :
3. Jika transaksi A menggunakan kunci S pada record R, maka :
- Bila transaksi B ingin menggunakan kunci X, maka B harus menunggu sampai A melepaskan kunci tersebut.
- Bila transaksi B ingin menggunakan kunci S, maka
B dapat menggunakan kunci S bersama A.Tabel Kunci
4. Bila suatu transaksi hanya melakukan pembacaan saja, secara otomatis ia memerlukan kunci S baca (S). Bila transaksi tersebut ingin memodifikasi record maka secara otomatis ia memerlukan kunci X memodifikasi (X). Bila transaksi tersebut sudah menggunakan kunci S, setelah itu ia akan memodifikasi record, maka kunci S akan dinaikan ke level kunci X.
5. Kunci X dan kunci S akan dilepaskan pada saat synchpoint (synchronization point). Synchpoint menyatakan akhir dari suatu transaksi dimana basis data berada pada state yang konsisten. Bila synchpoint ditetapkan maka :
- Semua modifikasi program menjalankan operasi commit atau rollback.
- Semua kunci dari record dilepaskan.
Metode ini sederhana ketika proses masuk critical
section lebih dahulu memeriksa variable lock.
- Jika variable lock bernilai 0, proses men-set variable locknya menjadi 1 kemudian masuk ke dalam critical section.
- Jika variable lock bernilai 1, maka proses menunggu sampai nilai variable lock nya menjadi 0.
- Metode ini tidak menjamin proses tidak masuk critical section yang telah dimasuki proses lain.
- Metode
bergantian secara ketat
Metode ini mengasumsikan dapat mengalir masuk critical section secara bergantian terus-menerus. Metode ini melakukan refleksi terhadap variabel yang berfungsi untuk memenuhi critical section.
DEADLOCK
Deadlock adalah suatu kondisi dimana dua
proses atau lebih tidak dapat meneruskan eksekusinya oleh pemroses. Pada
umumnya deadlock terjadi karena proses mengalami startvation,
yaitu suatu job yang sedang dieksekusi dan eksekusi job tersebut tidak ada
hentinya, tidak diketahui kapan berhentinya proses tersebut atau bahkan job
yang antri bisa dikatakan mempunyai status mati, padahal proses-proses lain
sedang menunggu sumber daya proses.
Deadlock merupakan kondisi terparah karena banyak proses dapat terlibat dan semuanya tidak dapat mengakhiri prosesnya secara benar.
Deadlock merupakan kondisi terparah karena banyak proses dapat terlibat dan semuanya tidak dapat mengakhiri prosesnya secara benar.
- Resource
Sistem operasi di sini berperan sebagai pengatur berbagai tipe resource yang berlainan, krena pada dasarnya proses-proses maupun job-job tersebut ingin mengakses resource yang sama. Shareable resource misalnya printer, tape drive. - Karakteristik
DeadlockKondisi yang dapat
menimbulkan terjadinya deadlock:
1. Mutual exclusion.
Apabila proses telah menggunakan suatu resource, mka tidak boleh ada proses lain yang menggunakan resource tsb. Hanya satu proses yang dapat menggunakan sebuah resource pada satu waktu.
2. Hold & Wait.
Pada suatu proses sedang mengakses suatu resource, proses tsb dapat meminta ijin untuk mengakses resource lain yang dipakai oleh proses lain.
3. No Preemption.
Jika suatu proses meminta ijin untuk mengakses resource, sementara resource tersebut tidak tersedia, maka permintaan ijin tidak dapat dibatalkan.
4. Circular Wait Condition.
Jika proses P0 sedang mengakses Resource R1 dan minta ijin untuk mengakses resource R1 dan minta ijin untuk mengakses resource R2, dan pada saat yang bersamaan P1 sedang mengakses resource R2 dan mint ijin untuk mengakses R1.
Metode
Mengendalikan Deadlock
1. Menggunakan suatu protokol untuk meyakinkan
bahwa sistem tidak akan pernah mengalami deadlock.
2. Mengijinkan sistem mengalami deadlock, namun
kemudian harus segera dapat memperbaikinya.
3. Mengabaikan semua masalah dan menganggap
deadlock tidak akan pernah terjadi lagi di dalam sistem.
Strategi
untuk menghadapi deadlock dapat dibagi menjadi tiga pendekatan, yaitu:
a. Mengabaikan adanya deadlock.
b. Memastikan bahwa deadlock tidak akan pernah ada, baik
dengan metode Pencegahan, dengan mencegah empat kondisi deadlock agar tidak akan pernah terjadi. Metode Menghindari deadlock, yaitu mengizinkan empat kondisi deadlock, tetapi
menghentikan setiap proses yang kemungkinan mencapai deadlock.
c. Membiarkan deadlock untuk terjadi, pendekatan ini membutuhkan dua
metode yang saling mendukung, yaitu:
-
Pendeteksian
deadlock, untuk mengidentifikasi ketika deadlock terjadi.
-
Pemulihan
deadlock, mengembalikan kembali sumber daya yang dibutuhkan pada proses yang
memintanya.
Pencegahan
Deadlock
1. Mutual
exclusion.
Harus tetap menjaga resource-resource yang
bersifat non-shareable. Yaitu, proses menahan sebuah resource, proses lain yang
meminta resource tsb harus menunggu sampai proses melepaskannya. Jika terjadi
pada perangkat I/O dan berkas, maka sulit untuk menghindari mutual exclusion
pada sumber daya non shareable.
2. Hold
& Wait.
Apabila suatu proses minta ijin untuk
mengakses suatu resource, maka proses tersebut tidak boleh membawa resource
yang lainnya. Sebleum proses meminta resource, maka harus melepas semua
resource yang dibawa.
3. Non
Preemption.
Jika suatu proses minta ijin mengakses
resource, sementara resource tersebut tidak dapat dipenuhi secepatnya, maka
proses tersebut harus membebaskan semua resourcenya terlebih dahulu.
4. Circular
Wait.
Memberi nomor pada setiap resource yang ada,
dan setiap resource hanya boleh mengakses resource2 secara berurutan.
5. Untuk menghindari deadlock ikuti prinsip
preemptive.
Tabel. Deadlock
sumber : iwansantosa.files.wordpress.com/2009/04/makalah-konkurensi-2.doc (1-5-13 pukul 00.30)